Jadi Freelancer, asik juga!


Satu tahun kerja jadi BE, setelah itu gue dikasih kesempatan sama Allah untuk jadi freelancer hehehe. Allah itu Maha Baik, semua takdir udah pasti yang terbaik. Awalnya dapet info dari Intan si sobat kantor, infoin kalau temennya Sri lagi cari orang untuk jadi translator kuesioner.

Translator Kuesioner, tugasnya menerjemahkan jawaban kuesioner dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Tentu saja work from home! Jadi Sri dari chemist industry yang membuat berbagai aroma dan rasa, projeknya adalah eksperimen dan FGD, ngasih produk dengan formula baru disini sih shampoo dengan harum yang baru, terus di coba sama responden dengan karakter yang sesuai sama target pasar si shampoo. Selama dan setelah pemakaian shampoo, dilakukanlah FGD, tanya jawab seputar shampoo yang intinya perlu ada perbaikan apa yaa.. Nah perusahaan ini berskala internasional dan tentunya reportnya pasti pakai bahasa inggris, jadi salah satunya jawaban kusioner ini dibuat bahasa inggris untuk kemudian di Analisa lebih lanjut. Begitulah kira-kira gambarannya, semoga benar haha.

Pelajaran yang gue dapetin jadi translator kuesioner udah pasti belajar dan nambah kosa kata bahasa inggris baru. Disiplin, walaupun work from home tetep harus tepat waktu nyerahin tugasnya. Gue pribadi tipe yang seneng untuk bisa selesain pekerjaan sebelum deadline, karena punya keinginan itu jadi alhamdulillah semangat mulu ngerjain tugasnya.

Daaan senang sekali dapat kesempatan lagi untuk jadi freelancer di perusahan itu, tapi ada yang beda, gue jadi translator secara langsung alias Interpreter. Akan ada foreign worker dari Singapur yang ikut terlibat langsung sama proyek ini, gue berkesempatan ikutan saat pemakaian shampoo di kantornya, juga pemakaian shampoo sekaligus home visit interview setiap respondennya, lokasinya di Jakarta. Siapa yang ngga nolak coba? Dapet kesempatan ngobrol sama bule jadi makin banyak pelajaran yang diambil :)

Interpreter, tugasnya jadi penerjemah saat pembicaraan berlangsung, pas kenalan sama bule dia bilang untuk menerjemahkan apa aja yang diomongin sama responden dan nyampein ke bule pada saat yang sama, jangan nunggu responden selesai bicara baru disampein. Baik, another challenge.

Pelajaran yang gue dapetin sebagai Interpreter adalah komunikasi. Gimana caranya komunikasi sama responden untuk dapetin jawaban yang beragam atau tepat sama apa yang kita harapkan, gimana caranya komunikasi sama bule untuk menyampaikan apa yang responden bilang, jangan sampe multi tafsir, gimana caranya komunikasi dalam tim antara interviewer, responden, dan juga bule. Gimana caranya memulai pendekatan dengan orang baru, bule juga pastinya. Dateng ke kantor orang, ketemu stakeholder lain juga, ketemu vendor riset juga, kenalan sama orang kantor baru yang luar biasa hebat. Bisa pelajarin karakter orang juga. Ohya, ketemu juga sama ibu2 interviewer yang ternyata jadi freelancer tetap selama bertahun-tahun, seruu juga loh ngobrol sama mereka! Udah kaya temen sendiri padahal awalnya sksd :p

Setelah jadi Interpreter di Jakarta, ternyata Allah jadi Interpreter lagi di Jakarta dan Surabaya. Proyeknya bukan lagi shampoo, tapi detergent. Kalau proyek di Jakarta pas persiapan awalnya ditanya mau satu pesawat sama bule atau sama orang kantor Jakarta, kebayang ngga serunya? Tapi gue pilih satu pesawat sama orang kantor Jakarta aja, supaya bisa cari tau tentang projeknya lebih dalam, selain itu ya kikuk juga satu pesawat sama bule yang belum pernah ketemu, atau kalau tiba2 takut di pesawat yaaa lebih enak ngobrol sama orang indo kan haha. Nah cerita pengalaman jadi Interpreter di Surabaya, next post ya :p

Adalagi nih, setelah jadi Interpreter, alhamdulillah dikasih kesempatan untuk ngerjain Data Entry Kuesioner, masih dari Sri, tapi beda perusahaan. Jadi ada rekaman saat wawancara suatu proyek produk antiseptik. Tugas gue adalah, menuliskan segala informasi yang ada di rekaman ke excel. Tentu saja work from homeeeeee! Siapa yang ngga bisa nolak bekerja santai di rumah? Pelajaran dari data entry ini cukup simpel, dengarkan baik2, tuliskan tanpa salah ketik yaaa, dan jangan ditunda-tunda! Nikmat banget loh kalau kerjaan cepet selesai tuh.

Kan. Banyak pelajaran baru kan? :) awalnya ragu gue bisa ngga ya, ya kita mana tau kalau ngga di coba, ternyata setelah dicoba masih banyak kurangnya kok, makanya setiap detik kehidupan adalah pembelajaran, ngga perlu kaget atau khawatir, nikmatin aja prosesnya, alhamdulillah :) Terima kasih Intan, Sri, Mba Dian, Mba Ani.

Popular Posts